Harimau Jawa (Subspesies Yang Sempat Di Nyatakan Punah)
Kalau berbicara tentang Harimau Jawa sepertinya akan banyak hal yang bisa di bahas, mungkin karna Harimau ini tergolong salah satu jenis yang langka. Harimau yang asli endemik Pulau Jawa ini bahkan sempat di nyatakan punah pada tahun 1890, pasalnya sudah tidak ditemukannya jejak aktifitasnya dalam rentan waktu yang cukup lama. Panthera sondaica atau harimau Jawa ini sering menempati dan di temukan di hutan yang relatif berada pada dataran rendah kira-kira 1200 Mdpl atau kurang dari ketinggian tersebut.
Pada Abad-19 Harimau ini masih banyak berkeliaran di wilayah hutan dan semak-semak belukar di Pulau jawa, namun karna mayoritas kegiatan ekonomi penduduk pulau jawa adalah di bidang pertanian hewan ini anggap segabai hama, akhirnya Harimau yang menempati wilayah jawa perlahan-lahan mengalami penurunan populasi yang cukup signifikan.
Pada tahun 1940 keberadaa Harimau ini mulai jarang terlihat, hanya di hutan pedalaman dan hutan-hutan terpencil Harimau ini bisa di identifikasi keberadaanya, itupun belum tentu setiap saat bisa di temukan. Melihat keberlangsungan hidup Harimau ini mulai terancam akhirnya pemerintah berkoordinasi dengan dinas kehutanan serta pihak-pihak terkait untuk mendirikan Taman Nasional sebagai usaha penyelamatan hewan langka yang berasal dari jawa ini.
Tetapi usaha itu tidak langsung berjalan mulus,banyak kendala yang di hadapi pihak terkait perihal pembangunan taman nasional tersebut, seperti luas Taman Nasional yang tidak sesuai dengan luas habitat asli Si Loreng Jawa ini, kendala lain yang di hadapi adalah minimnya ketersediaan sumber makanan yang ada pada Taman Nasional yang tengah di dirikan tersebut.
Antara tahun 1972 sampai 1979 harimau jawa berada pada angka populasi di ambang atau sudah pada fase kepunahan, 3 ekor Harimau Jawa yang tersisa dari keseluruhan pupulasi spesies ini. Angka tersebut adalah catatan angka terburuk sepanjang sejarah keberadaan Harimau jawa.
Beberapa waktu kemudian sekita tahun 1990 terdengar kabar menggembirakan meski kepastian berita ini belum jelas kebenarannya, ada laporan dari beberapa masyarakat yang sempat melihat Harimau jawa yang sebelumnya di nyatakan punah. Di sinyalir memang Harimau jawa masih belum punah namun keberadaannya yang sangat susah di temukan.
Pada akhir tahun 1998 telah diadakan Seminar Nasional harimau jawa di UC UGM untuk mengkaji laporan tersebut akhirnya di bentuk kesepakatan untuk "Peninjauan kembali".
Harimau jawa secara fisik mempunyai ciri-ciri yang khas, di banding dengan spesies yang ada di Asia harimau ini cenderung berukuran lebih kecil,bobot untuk Harimau jantan berkisar antara 100-140 kg dan untuk yang betina sekitar 70-85 kg, namun Harimau Jawa lebih besar di bandingkan dengan ukuran tubuh harimau Bali. Satwa ini di tempatkan dalam kelompok dari 9 anak jenis Panthera tigris,tetapi setelah di kaji lebih dalam ada beberapa perbedaan struktur fisik Harimau Jawa di simpulkan menjadi satu Subspesies atau spesies tersendiri dari 9 kerabatnya itu.
> KLASIFIKASI :
- Kingdom : Animalia (hewan)
- Phylum : Chordata (corda dorsalis)
- Subphylum : Vertebrata (mempunyai tulang belakang)
- Classis : Mammalia (mempunyai kelenjar susu)
- Ordo : Carnivora (pemakan daging)
- Famili : Felicidae (keluarga kucing)
- Subfamili : Machairodonyinae
- Genus : Panthera (keluarga macan)
- Species : Panthera tigris
- Sub species : Panthera tigris sundaica (harimau jawa)
Sampai saat ini peninjauan tentang Harimau Jawa masih terus di lakukan dan di harapkan mendapat hasil yang maksimal mengingat satwa ini sudah sangat berpotensi punah.
Sensus terakhir tentang keberadaan harimau jawa dilakukan selama 1 tahun, yaitu sejak tahun 1999-2000. Survei selama 1 tahun ini berlangsung di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur, atas permintaan langsung kepala taman nasional, Indra Arinal, dan didukung oleh Direktur Konservasi Flora dan Fauna, Ir. Koes Saparjadi, karena adanya dugaan keberadaan Harimau ini. Kegiatan ini melibatkan sebanyak 12 staf Taman nasional dengan dibekali 20 unit kamera untuk memantau pergerakan satwa penghuni Taman nasional khususnya untuk Harimau Jawa, dalam pelaksanaan kegiatan ini dukungan teknis juga di berikan dari yayasan "The Tiger Foundation" berupa 15 unit kamera inframerah dalam rangka memfasilitasi upaya sensus tapi hasilnya masih tidak ada indikasi keberadaan Harimau jawa tersebut. Mungkin belum.
Oktober 2010 terakhir di terima laporan adanya satwa langka ini di sekitar hutan Gunung Merapi, namun lagi-lagi berita ini masih belum terbukti kebenarannya.
Harimau Jawa Adalah aset mahal bagi kita semua, jika mungkin di antara kita mendapati keberadaan Hari mau Jawa ini segera laporkan kepada pihak dan dinas-dinas terkait, agar dapat segera bisa di ambil tindakan yang tepat.
Post a Comment