5 Fakta Menarik Mengenal Pengawal Pribadi Raja Salman "Brigjen Al-Faghm" di Indonesia
Jemberbagus.com - Siapa yang tidak kenal dengan Salman bin Abdulaziz Al-Saud, beliau adalah Raja Arab Saudi yang telah berkunjung ke Indonesia pada tanggal 1 Maret 2017 dan membawa 1.500 anggota delegasi termasuk 10 Menteri dan 25 Pangeran. Kunjungan beliau datang ke Indonesia ini selama 9 hari mulai 1-9 Maret 2017. Rombongan Raja Salman telah menyewa mobil mewah. Jumlah yang terdata sekarang 360 kendaraan mewah. Jenis mobilnya Toyota Alpard dan Mercedezbenz.
Selain menyewa 360 kendaraan mewah, rombongan raja ternayata juga menyewa 20 bus dan 45 truk. Kendaraan tersebut berasal dari luar Pulau Bali, dan sudah tiba sejak tanggal 16 Februari lalu. Diperkirakan nantinya akan ada 400 mobil yang mengekor rombongan Raja Salman saat berada di Bali. Dari sekian banyak rombongan itu, ada satu sosok seorang pria yang justru bukanlah pangeran maupun kerabat sang raja. Sosok itu adalah seorang pria gundul, berbadan tinggi tegap, memakai setelan jas rapi, dan punya sorot mata yang tajam. Siapa dia?
sumber foto : google.com
Dia adalah Brigadir Jenderal Abdul Aziz Al-Faghm. Beliau merupakan jebolan kesatuan pasukan elit Arab Saudi. Penulis sekaligus pakar perang dan militer, Thomas Wictor, menulis, Abdul Aziz Al-Faghm merupakan satu dari sedikit tentara di Saudi yang punya kualifikasi komplet. Mari kita lebih mengenal sosok pria ini, berikut, 5 fakta menarik tentang Brigjen Al-Faghm :
1. Brigjen Al-Faghm Bukan Hanya Ahli Teori
Apakah Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm hanya ahli teori saja? Jawabannya adalah Tidak. Meskipun Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm lulus dalam banyak pelatihan militer, tetapi dia juga telah mendapat penghargaan Order of Bravery, sebuah penghargaan tertinggi untuk para prajurit tangguh di Saudi, tidak hanya sekali, tapi beberapa kali.
Mungkin anda perlu ketahui saja, menurut Thomas Wictor, untuk meraih penghargaan ini, seseorang harus ikut dalam perang fisik atau terjun sebagai prajurit kombatan. Dengan melihat fotonya saat berada disisi Raja Salman, Thomas Wictor memuji Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm sebagai orang yang sangat teliti dan disiplin dalam melindungi raja. Hal itu terlihat dalam posisi tangannya ketika berjalan melindungi Raja Salman. Posisi tangan itu menandakan ia selalu dalam posisi siaga.
sumber foto : google.com
2. Mempunyai Skill Komplet, Mulai Pilot Sampai Penjinak Bom
Berbagai badge (tanda lulus pendidikan militer) yang telah dimilikinya antara lain badge Pasukan Khusus, serta badge Pasukan Rahasia Anti-Terorisme Saudi. Selain badge itu, Abdul Aziz Al-Faghm punya badge pelatihan terjun payung dari sejumlah pasukan elit Amerika Serikat, yakni US Army Master Parachutist jump wings dan US Navy Master Parachutist jump wings. Tak hanya piawai soal bertempur di darat, Abdul Aziz Al-Faghm juga bisa menerbangkan pesawat maupun helikopter dalam kondisi darurat.
Hal itu ditunjukkan dari badge Saudi Air Force pilot’s wings yang ia miliki. Lalu, badge Saudi Combat Diver, merupakan bukti bahwa menyelam di laut, adalah kemampuan yang mudah saja baginya. Ia bahkan dikenal punya kemampuan menjinakkan bahan peledak, dari badge penjinak bom yang dimilikinya. Semua badge itu dimiliki oleh Abdul Aziz Al-Faghm melalui pelatihan selama lebih dari 10 tahun. (sumber artikel : suryamalang.tribunnews.com)
3. Tua Hanya Usianya
Tua Hanya UsianyaFisik tubuhnya masih tegap, kekar, dan terjaga. Menurut Thomas Wictor, kekuatan fisiknya bahkan disebut-sebut masih bisa menandingi seorang tentara di usia 20 tahunan. Lihat saja fotonya saat mengawal Raja Salman di Malaysia, 27 Februari 2017. Ia masih terlihat bak aktor film laga, ketimbang seorang perwira tentara berusia 50 tahunan. (sumber artikel : suryamalang.tribunnews.com)
sumber foto : google.com
4. Kesetiaan Tak Diragukan
Apakah skill komplet adalah satu-satunya alasan mengapa Raja memilihnya sebagai pengawal pribadi? Bukan. Ada lagi alasan lain yang diyakini membuat Raja Salman susah berpaling darinya. Hal itu adalah kesetiaan alias loyalitas.Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm telah menjadi pengawal raja selama lebih dari 10 tahun. Itu artinya, sebelum mengawal Raja Salman, dia juga mengawal Raja Arab Saudi sebelumnya, yakni Raja Abdullah bin Abdulaziz Al Saud, yang mangkat pada 23 Januari 2015.
Saat Raja Abdullah mangkat dan dimakamkan, Al-Faghm menjadi pengawal terdepan iring-iringan penggotong jenazah Raja Abdullah. Saat itu, fotonya mengawal iring-iringan jenazah menjadi viral. Banyak warga Arab Saudi menaruh haru kepadanya. Pasalnya, ia harus sebisa mungkin menjaga emosi di momen itu. Banyak yang meyakini ia terpukul dengan kematian Raja Abdullah, tapi ia tetap tegar tak menangis di pemakaman itu. (sumber artikel : suryamalang.tribunnews.com)
5. Titisan Sang Ayah
Al-Faghm lulus dari akademi militer King Khaled Military College di tahun 1991. Dia lalu lolos masuk ke unit pasukan khusus Arab Saudi, sebelum akhirnya terpilih masuk ke Royal Guard, atau pasukan khusus kerajaan. Hanya orang-orang terpilih yang dipercaya masuk ke kesatuan ini. Yang menarik, ayah dari Al-Faghm, ternyata juga menjadi abdi Raja Arab Saudi sebelumnya, selama 30 tahun. (sumber artikel : suryamalang.tribunnews.com)
Post a Comment