Kabupaten Jember

Jember merupakan sebuah Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten Jember yang memiliki luas daerah 3.293,34 Km2 yang memiliki ketinggian antara 0-3.330 Mdpl serta suhu antara 23oC-32oC. Di sebelah utara, Jember berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Bondowoso, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi, di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia dan di sebelah barat dari Kabupeten Jember ini berbatasan dengan Kabupaten Lumajang. Jember yang merupakan Kabupaten ini terletak di wilayah Tapal Kuda di Provinsi Jawa Timur dan Kabupeten Jember terdiri dari 31 Kecamatan. Hari jadi dari Kabupaten Jember ini di peringati pada setiap tanggal 1 Januari.

Kabupaten Jember

Kabupaten Jember sendiri dibentuk berdasarkan Staatsblad No.322 pada tanggal 9 bulan Agustus dan tahun 1928 sebagai dasar hukumnya dan mulai di berlakukan pada tanggal 1 Januari 1929, dari dasar hukum itulah hari jadi Kabupaten Jember ini di peringatinya. Titik terluar dari Kabupeten Jember ini adalah Pulau Nusa Barong (Pulau Ular) yang masih banyak menyimpan misteri yang merupakan dataran rendah di sebelah selatan Kabupaten Jember. Selain itu terdapat sebuah kawasan Taman Nasional Meru Betiri yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi. Jember juga memiliki beberapa sungai besar, antara lain sungai Bedadung yang bersumber dari pegunungan Iyang, sungai Mayang yang bersumber dari pegunungan Raung dan sungai Bondoyudo yang bersumber dari pegunungan Semeru.

Mayoritas penduduk yang ada di Kabupaten Jember ini terdiri dari Suku Jawa, Madura, Tionghoa (Cina) dan Osing (Banyuwangi) yang sebagian besar dari penduduk Jember memeluk Agama Islam. Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh penduduk Kabupaten Jember yaitu Bahasa Jawa dan Madura yang menjadikan perpaduan kedua budaya ini melahirkan budaya baru yang bernama Pendalungan dan budaya Pendalungan ini melahirkan karakteristik yang begitu unik.

Kabupaten Jember

Bupati merupakan kepala eksekutif dalam menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Jember yang bersinergi dengan lembaga legislatif, yaitu DPRD Kabupaten Jember. Sebagian besar perekonomian di Kabupaten Jember masih banyak di tunjang dari sektor Pertanian, maka dari itu banyak sekali penduduk di Kabupaten Jember yang berprofesi sebagai Petani, karena masih luasnya lahan pertanian di Kabupaten Jember sendiri. Selain Petani, penduduk di Kabupaten Jember juga ada yang berprofesi sebagai Nelayan dan buruh Perkebunan, karena di Jember masih banyak sekali berbagai macam Perkebunan peninggalan Belanda, seperti perkebunan karet, kopi, kakao dan teh. Jember juga terkenal sebagai salah satu daerah penghasil tembakau terbaik di Indonesia yang sampai di pasarkan ke Negara Jerman dan Belanda yang dibuat sebagai cerutu.

Kabupaten Jember

Jember juga memiliki banyak sekali sebutan, antara lain Kota Pendidikan, Kota 1000 Bukit, Kota Tembakau, Kota Karnaval dan Kota Suwar Suwir. Dan sebutan Kabupaten Jember sebagai Kota Karnaval sangatlah cocok, karena Jember sendiri merupakan Kota yang memiliki peragaan busana terbesar di dunia yang bernama Jember Fashion Carnaval (JFC). Untuk lebih jelasnya mengenai Kabupaten Jember dengan sebutan Kota Pendidikan, anda dapat membacanya pada tautan di bawah ini :


Selain memiliki beragam sebutan yang cukup unik dan menarik tersebut, Kabupaten Jember juga menyimpan banyak sekali Tempat-tempat Wisata seperti Wisata Pantai, Wisata Air Terjun, Agro Wisata, Wisata Pemandian.

" Air Terjun Unik dan Indah di Jember "

Bukan hanya memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik, Jember juga memiliki Seni dan Budaya serta sejarah yang tidak kalah uniknya dibandingkan dengan Kota-kota lainnya, untuk lebih jelasnya apa saja Seni dan Budaya serta sejarah yang ada di Kabupaten Jember ini, anda dapat melihatnya pada tautan yang ada di bawah ini :


Dengan beragam tempat wisata maupun seni dan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Jember tersebut, maka tidak mungkin suatu saat Kabupaten Jember dapat menjadi salah satu Kabupaten di Indonesia yang menjadi salah satu tujuan untuk mengunjungi Indonesia.

No comments