Si Kadal Besar Dari Nusa Tenggara Yang Hampir Punah

Komodo atau yang lebih di kenal dengan sebutan biawak komodo ini merupakan spesies kadal besar dengan nama latin "Varanus Komodoensis" yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami yang berada di Nusa Tenggara, Indonesia. Si kadal besar ini memiliki ukuran panjang tubuh yang beragam, mulai dari 2 meter hingga 3 meter dan masyarakat asli yang bertempat tinggal di pulau komodo ini sering menyebut kadal besar ini dengan nama "Ora". Dengan memiliki ukuran tubuh yang cukup besar di antara spesies kadal-kadal lainnya di seluruh dunia, komodo ini merupakan predator yang mendominasi posisi puncak dari para predator di ekosistem tempak para kadal besar ini hidup.
 
Si Kadal Besar Dari Nusa Tenggara Yang Hampir Punah

Sejak di tetapkannya Taman Nasional Komodo ini sebagai 7 keajaiban dunia pada tahun 2012 silam, banyak sekali para wisatawan yang berdatangan dari seluruh penjuru dunia untuk dapat menyaksikan secara langsung si kadal besar ini secara lebih dekat. Semenjak banyaknya para wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara ini, berdampak pada pendapatan masyarakat sekitar Pulau Komodo ini. Karena komodo ini hanya terdapat di Indonesia, sudah pasti banyak sekali para peneliti dari negara-negara tetangga ingin mengetahui lebih dekat lagi tentang berbagai hal dari si kadal besar ini.

Namun, dengan bentuk tubuh yang begitu besar dan panjang serta memiliki reputasi yang sangat mengerikan, para wisatawan atau para peneliti yang datang ke pulau komodo ini tidak di perbolehkan untuk berjalan sendiri menyusuri pulau komodo. Karena selain memiliki gigitan yang cukup mematikan, air liur dari si kadal besar ini juga mengandung bakteri yang berbahaya yang dapat berakibat fatal kepada si korban yang terkena gigitan komodo tersebut. Dan keberadaan komodo ini di alam bebas cukup memprihatinkan dan terus menyusut jumlahnya akibat aktivitas manusia yang mengakibatkan komodo merupakan salah satu spesies langka yang terancam punah keberadaannya. Di alam bebas jumlah dari komodo sendiri cukup sedikit, sekitar 4 ribu sampai 5 ribu ekor yang tersebar di seluruh Nusa Tenggara. Selain faktor akibat aktivitas manusia yang mengakibatkan menurunnya populasi dari si kadal besar ini, faktor makanan yang berada di kawasan tempat tinggal mereka yang semakin berkurang. Komodo betina bertelur sebanyak 20 butir saja dan akan menetas 7-8 bulan yang selama itu akan di jaga oleh sang induk. Namun, setelah menetas dan menjadi remaja, komodo juga sangat rentan dari para komodo dewasa lainnya, karena komodo juga terkenal dengan hewan kanibal, maka hal itu juga yang menyebabkan populasi dari si kadal besar ini semakin menurun.
 
Si Kadal Besar Dari Nusa Tenggara Yang Hampir Punah

Di alam bebas si kadal besar ini lebih suka menyendiri yang hidup di padang rumput kering dan terbuka, mereka hanya akan berkumpul ketika sedang makan atau berkembangbiak. Selain dapat berlari di daratan dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam, biawak komodo ini juga merupakan seekor kadal yang memiliki kemampuan berenang yang baik serta dapat menyelam sampai pada kedalaman 4,5 meter. Dengan memiliki cakar yang cukup tajam untuk memburu mangsanya, komodo juga dapat berdiri dengan bertumpu pada ekornya yang sangat kuat untuk mendapatkan mangsa yang berada di luar jangkauannya. Kita sebagai warga negara Indonesia tentunya sangat bangga memiliki spesies kadal besar yang sangat langka yang tidak di miliki oleh negara lainnya, maka dari itu kita harus tetap dapat menjaga keberlangsungan hidup dari komodo ini supaya dapat di nikmati juga oleh anak cucu kita nantinya.

No comments