Si Kadal Besar Dari Nusa Tenggara Yang Hampir Punah
Komodo atau yang lebih di kenal dengan sebutan biawak komodo ini merupakan spesies kadal besar dengan nama latin "Varanus Komodoensis" yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami yang berada di Nusa Tenggara, Indonesia. Si kadal besar ini memiliki ukuran panjang tubuh yang beragam, mulai dari 2 meter hingga 3 meter dan masyarakat asli yang bertempat tinggal di pulau komodo ini sering menyebut kadal besar ini dengan nama "Ora". Dengan memiliki ukuran tubuh yang cukup besar di antara spesies kadal-kadal lainnya di seluruh dunia, komodo ini merupakan predator yang mendominasi posisi puncak dari para predator di ekosistem tempak para kadal besar ini hidup.
Namun, dengan bentuk tubuh yang begitu besar dan panjang serta memiliki reputasi yang sangat mengerikan, para wisatawan atau para peneliti yang datang ke pulau komodo ini tidak di perbolehkan untuk berjalan sendiri menyusuri pulau komodo. Karena selain memiliki gigitan yang cukup mematikan, air liur dari si kadal besar ini juga mengandung bakteri yang berbahaya yang dapat berakibat fatal kepada si korban yang terkena gigitan komodo tersebut. Dan keberadaan komodo ini di alam bebas cukup memprihatinkan dan terus menyusut jumlahnya akibat aktivitas manusia yang mengakibatkan komodo merupakan salah satu spesies langka yang terancam punah keberadaannya. Di alam bebas jumlah dari komodo sendiri cukup sedikit, sekitar 4 ribu sampai 5 ribu ekor yang tersebar di seluruh Nusa Tenggara. Selain faktor akibat aktivitas manusia yang mengakibatkan menurunnya populasi dari si kadal besar ini, faktor makanan yang berada di kawasan tempat tinggal mereka yang semakin berkurang. Komodo betina bertelur sebanyak 20 butir saja dan akan menetas 7-8 bulan yang selama itu akan di jaga oleh sang induk. Namun, setelah menetas dan menjadi remaja, komodo juga sangat rentan dari para komodo dewasa lainnya, karena komodo juga terkenal dengan hewan kanibal, maka hal itu juga yang menyebabkan populasi dari si kadal besar ini semakin menurun.
Post a Comment