Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan

Banyak sekali seni dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia, karena kita sendiri tahu bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki banyak sekali suku dan bahasa. Salah satu budaya yang menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia adalah Wayang Kulit. Wayang Kulit sendiri merupakan seni tradisional yang dimiliki oleh Indonesia yang terutama berkembang dari Jawa. Pertunjukan dari wayang kulit ini juga sudah di akui oleh UNESCO sebagai salah satu kebudayaan yang sangat mengagumkan dalam segi cerita narasi yang menjadikan warisan budaya yang sangat berharga.

Wayang ini dimainkan oleh seorang Dalang yang sekaligus menjadi seorang narator dialog dari para tokoh wayang yang dimainkannya. Selain dalang, ada juga sekelompok Nayaga yang memainkan musik gamelan untuk mengiringi pertunjukan wayang yang dibawakan oleh sang dalang dan terdapat juga beberapa Pesinden yang bertugas sebagai penyayi yang membawakan tembang-tembang indah. Cerita yang dibawakan sang dalang dalam memainkan wayang-wayang tersebut biasanya mengambil kisah-kisah Mahabharata maupun Ramayana, akan tetapi tidak jarang juga sanga dalang membawakan cerita lainnya, yang cerita tersebut diambil sang dalang dari Cerita Panji.

Wayang kulit ini dibuat menggunakan bahan kulit kerbau dan satu tokoh/perbuah dari wayang kulit ini membutuhkan kurang lebih 50x30cm kulit kerbau yang sudah di proses menjadi sebuah lembaran. Kemudian lembaran kulit kerbau tersebut dipahat menggunakan besi yang memiliki ujung runcing dan berbahan dari baja yang memiliki kualitas sangat baik. Lalu wayang yang sudah di bentuk sesuai dengan karakter tokoh yang diinginkan tersebut di cat dengan warna yang berwarna-warni.

Namun pada saat ini wayang sendiri kurang diminati oleh para generasi muda Indonesia, hal inilah yang menjadikan budaya yang satu ini mulai tergerus jaman. Tentu sangatlah disayangkan jika suatu saat Wayang yang merupakan seni budaya tradisional Indonesia ini hilang bukan...??? Untuk itu kita sebagai generasi-generasi penerus bangsa harus tahu berbagai macam jenis wayang yang ada di Indonesia tersebut dan selalu menjaga serta melestarikannya, agar seni budaya tersebut tidak hilang. Dan berikut beberapa jenis wayang kulit yang ada di Indonesia yang perlu kamu ketahui.

WAYANG PURWA
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Purwa yang berarti awal. Wayang Kulit Purwa ini di perkirakan memiliki umur yang lebih tua dari wayang kulit yang lainnya. Kemungkinan mengenai berita adanya wayang kulit purwa dapat dilihat dari adanya prasasti di ababd 11 pada zaman pemerintahan Erlangga yang menyebutkan karena banyak sekali jenis wayang kulit, kata purwa pun di pakai wayang jenis ini untuk membedakan dari jenis wayang kulit yang lainnya seperti, wayang wahyu, wayang sadat, wayang gedhog, wayang kancil, wayang pancasila dan sebagainya. 

WAYANG MADYA
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wayang Kulit Madya ini di ciptakan oleh Mangkunegara IV sebagai penyambung cerita Wayang Purwa dengan Wayang Gedog. kenapa sebagai penyambung cerita Wayang Purwa dengan Wayang Gedog karena sudah jelas sekali dari bentuknya figurannya yang merupakan perpaduan antara Wayang Purwa dan Wayang Gedog yakni bagian bawahnya meniru Wayang Gedog (berkain rapekan dan memakai keris).

WAYANG GEDOG
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wayang Gedog atau Wayang Panji ini memiliki bentuk hampir sama dengan wayang purwa, wayang ini di perkirakan sudah ada sejak jaman Majapahit dan wayang ini mengambil cerita dari serat panji. Tokohtokoh kesatria dalam wayang gedog ini selalu memakai tekes dan rapekan dan pada tokoh-tokoh rajanya memakai garuda mungkur dan gelung keling. dalam cerita wayang panji ini tidak ada tokoh raksasa dan kera, sebagai gantinya terdapat tokoh Prabu Klana dari Makassar yang memiliki tentara orang-orang Bugis. Namun, tidak selamanya tokoh klana berasal dari Makassar, terdapat pula tokoh-tokoh dari Bantarangin (Ponorogo), seperti Klana Siwandana, kemudian dari Ternate seperti prabu Geniyara dan Daeng Purbayunus, dari Siam seperti Prabu Maesadura, dan dari negara Bali. Konon wayang godog yang kita kenal ini di ciptakan oleh Sunan Giri pada tahun 1485 pada saat Sunan Giri mewakili Raja Demak yang sedang melakukan penyerbuan ke Jawa Timur (invasi Trenggono ke Pasuruan).

WAYANG DUPARA
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wayang Dapura ini di ciptakan untuk menceritakan hikayat Kerajaan-Kerajaan Jawa semenjak Majapahit, Demak, Pajang, Mataram, hingga Kartasura . yang di ciptakan oleh bangsaan Surakarja yang bernama RM Danuatmadja, ementara itu di waktu yang bersamaan pula di ciptakan wayang Jawa oleh Ngabehi Dutadipraja, dengan lakon yang hampir sama. Bedanya: raut muka wayang Dupara sudah seperti wayang purwa, sementara wayang Jawa masih bermuka manusia mirip wayang Menak, bahkan untuk melengkapi set wayang Jawa ini, Dutadipraja membeli sebagian wayang kulit menak Trunadipan.

WAYANG CIREBON
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wayang Kulit Cirebon ini adalah salah satu dari jenis wayang kulit yang ada di wilayah Nusantara. termasuk di dalamnya negara-negara Asia Tenggara. Di wilayah yang terdiri dari banyak pulau dan beraneka ragam etnis, jenis gaya wayang kulit begitu melimpah ditemui, misalnya di pulau Jawa sendiri ada beraneka jenis wayang kulit, wayang narta di Bali, wayang sasak di Lombok, wayang Melayu di Terengganu, Malaysia hingga wayang Nang Yai dan Nang Thalung di Thailand.

WAYANG WAHYU
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wayang Wahyu ini di ciptakan dalam rangka untuk penyebarkan Agama Katolik, oleh Temotheus Mardji Subrata pada tahun 1960. Ia berasal dari Malang, Jawa Timur. Ia lahir pada tahun 1960 dan wafat pada 17 Juli 1976. Generasi dalang yang meneruskannya antara lain Paulus Harsono dan Lucia Siti Aminah. Mereka adalah dalang wayang kulit purwa yang tertarik untuk mementaskan wayang wahyu.dalam wayang wahyu ini menceritakan kisah-kisah Nabi yang berkaitan dengan Kitab Injul. Tokoh-tokoh dalam Wayang Wahyu dibuat secara realistik dengan ornamen dan ricikan yang distilir mirip dengan sunggingan Wayang Kulit Purwa. Tokoh-tokoh dalam Wahyu antara lain, Samson dan Goliath. sedangkan tokoh Yesus digambarkan dengan mahkota berduri.

WAYANG SULUH
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wayang Kulit Suluh ini yang terbuat dari kulit dan memiliki bentuk manusia biasa, dengan tokoh-tokoh wayng keseharian misalnya P Lurah, P Haji, Ibu Guru, Bapak Guru, petani, saudagar, anak sekolah, mahasiswa dan lainya dan ceritanyapun tentang permasalahan sehari-hari dalam keluarga, masyarakat,dan kehidupan masyarakat pedesaan, sangat sederhana sesuai dengan keadaan masyarakat waktu itu.

WAYANG KANCIL
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wayang ini di ciptakan oleh seorang Tionghoa yang bernama Babah Bo Liem pada tahun 1925 yang di buat mirip dengan binatang buruan, binatang merangkak, binatang merayap, binatang yang terbang yang termasuk dalam dongeng kancil. Wujud orang hanya sedikit. Jumlah wayang hanya 100 buah.

WAYANG CALONARANG
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wayang yang juga di sebut wayang leyak ini adalah salah satu jenis wayang kulit bali yang di anggap angker karena dalam pertunjukannya banyak mengungkapkan nilai-nilai magis dan rahasia pangiwa dan panengen. Wayang ini pada dasarnya adalah pertunjukan wayang yang mengkhususkan lakon-lakon dari ceritera Calonarang. Sebagai suatu bentuk seni perwayangan yang dipentaskan sebagai seni hiburan, wayang Calonarang masih tetap berpegang pada pola serta struktur pementasan wayang kulit tradisional Bali (Wayang parwa).

WAYANG KRUCIL
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wayang Krucil adalah kesenian khas salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Blora, wayang ini di buat dari bahan kulit yang berukuran kecil sehingga banyak orang yang menyebutnya sebagai wayang krucil. dalam perkembangan wayang ini  di buat menggunakan kayu pipih (dua dimensi) yang kemudian di kenal sebagai wayang klithik.Cerita yang dipakai dalam wayang krucil umumnya mengambil dari zaman Panji Kudalaleyan di Pajajaran hingga zaman Prabu Brawijaya di Majapahit. Namun, tidak menutup kemungkinan wayang krucil memakai cerita wayang purwa dan wayang menak, bahkan dari babad tanah jawa sekalipun.Gamelan yang dipergunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang ini amat sederhana, berlaras slendro dan berirama playon bangomati (srepegan). Namun, adakalanya wayang krucil menggunakan gendhing-gendhing besar.

WAYANG AJEN
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wayang Ajen lahir dari proses kesadaran generasi muda pada wayang golek Sunda tradisi yang asli dengan eksplorasi kreatif. Wayang ajen lahir dalam tafsir baru, membaca tradisi dengan cara-cara modern sehingga menjadi sesuatu yang berbeda. istilah ajen sendiri di ambil dari Bahasa Sunda yang artinya ngajenan, ngajenan artinya menghargai atau sesuatu yang diberikan penghormatan atau penghargaan.

WAYANG SASAK
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wayang Sasak adalah wayang kulit yang berkembang di Lombok. Wayang kulit di Lombok diperkirakan masuk bersamaan dengan penyebaran agama Islam. Agama Islam masuk Lombok pada abad 16 yang dibawa oleh Sunan Prapen putra dari Sunan Giri.

WAYANG SADAT
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wayang ini adalah sarana dakwah dan tablig, tidak heran jika wayang ini mementaskan lakon para wali dari Kerajaan Demak sampai Kerajaan Pajang, anak-anak wayang dan dalang beserta niyaga memakai serban.

WAYANG PARWA
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wayang Purwa adalah wayang kilit yang paling populer dan terdapat di seluruh bali. Wayang ini membawakan lakon-lakon yang bersumber dari wiracarita Mahabarata yang juga dikenal sebagi Astha Dasa Parwa. Wayang Parwa dipentaskan pada malam hari, dengan memakai kelir dan lampu blencong dan diiringi dengan Gamelan Gender Wayang. walau demikian ada juga jenis wayang parwa yang waktu penyelenggaraanya tidak harus pada malam hari, jenis wayang itu adalah Wayang Upacara atau wayang sakral, yaitu Wayang Sapuh Leger dan Wayang Sudamala. Waktu penyelenggaraannya disesuaikan dengan waktu upacara keseluruhan. 

WAYANG ARJA
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wayang Arja ini adalah wayang kulit ciptaan baru yang di ciptakan pada tahun 1975 Oleh Dalang I Made Sidja dari desa Bona, atas dorongan almarhum I Ketut Rindha. munculnya wayang ini banyak di rangsang oleh kondisi kehidupan Dramatari Arja yang ketika itu memprihatinkan, didesak oleh Drama Gong. Walaupun masih tetap mempertahankan pola pertunjukan wayang tradisional Bali, Wayang Arja menampilkan lakon-lakon yang bersumber pada cerita Panji (Malat). 

WAYANG GAMBUH
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wyang ini merupankan salah satu jenis wayang Bali yang langka yang menceritakan cerita Malat seperti wayang panji yang ada di Jawa. Karena lakon dan pola acuan pertunjukan adalah Dramatari Gambuh, maka dalam banyak hal wayang Gambuh merupakan pementasan Gambuh melalui wayang kulit. Tokoh-tokoh yang ditampilkan ditransfer dari tokoh-tokoh Pegambuhan, demikian pula gamelan pengiring dan bentuk ucapan-ucapannya.

WAYANG CUPAK
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Wayang Cupak ini juga salah satu wayang kulit Bali yang langka. Wayang kulit ini melakonkan cerita Cupak Grantang yang mengisahkan perjalanan hidup dari dua putra Bhatara Brahma yang sangat berbeda wataknya. Bentuk pertunjukan wayang ini tidak jauh berbeda dengan wayang kulit Bali lainnya hanya saja tokoh-tokoh utamanya terbatas pada Cupak dan Grantang, Men Bekung dan suaminya Pan Bekung, Raksasa Benaru, Galuh Daha, Prabu Gobagwesi dan lain sebagainya.

WAYANG BEBER
Jenis Wayang Kulit di Indonesia Yang Perlu Kita Ketahui dan Kita Lestarikan
Di namakan wayang beber karena wayang ini berupa beberan beberan (lembaran) yang di bentuk menjadi tikoh-tokoh dalam cerita wayang baik Mahabharata maupun Ramayana. seni Wayang Beber ini muncul psda masa kerajaan Majapahit dan berkembang di Jawa pada masa pra Islam dan Masih berkembang di daerah daerah tertentu di Pulau Jawa. Gambar-gambar tokoh pewayangan dilukiskan pada selembar kain atau kertas, kemudian disusun adegan demi adegan berurutan sesuai dengan urutan cerita. Gambar-gambar ini dimainkan dengan cara dibeber. Saat ini hanya beberapa kalangan di Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo, Karangmojo Gunung Kidul, yang masih menyimpan dan memainkan wayang beber ini.

Sangat unik dan menarik bukan bentuk-bentuk dari wayang kulit tersebut? Jadi mari mulai saat ini kita kenali seni budaya yang kita miliki tersebut agar tetap lestari hingga anak cucu kita semua.

No comments