Mengapa 2 Mei Ditetapkan Sebagai Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional)

Bertepatan dengan tanggal 2 mei setiap tahunnya akan di peringati sebagai Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas, meskipun bukan hari libur nasional, Hari Pendidikan Nasional diselenggarakan dan dirayakan secara luas di Indonesia. Perayaannya biasanya ditandai dengan dilaksanakannya upacara bendera di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, dari tingkat kecamatan hingga pusat, disertai dengan penyampaian pidato bertema pendidikan oleh pejabat terkait, dan masih banyak lagi agenda kegiatan yang diadakan oleh Pemerintah daerah maupun pusat guna menumbuhkan jiwa nasionalisme dalam bermasyarakat.
Mengapa 2 Mei Ditetapkan Sebagai Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional)

Tapi tahukah anda mengapa tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hardiknas? kenapa tidak bertepatan dengan bulan Agustus saja? hehe dari pada bingung, langsung aja yuk simak ulasan berikut ini :

Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei, bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, yaitu pahlawan nasional sekaligus tokoh pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia.

Nah itu dia alasannya mengapa tanggal 2 Mei itu ditetapkan sebagai Hardiknas. Ya untuk mengenang jasa pahlawan nasional kita dibidang pendidikan.

Ada istilah "tak kenal maka tak sayang," Untuk lebih menumbuhkan jiwa nasionalisme kita, mari kita mengenal lebih dalam lagi sosok bapak pendidikan nasional Indonesia, Ki Hadjar Dewantara.
Mengapa 2 Mei Ditetapkan Sebagai Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional)

BIOGRAFI SINGKAT :
Ki Hadjar Dewantara kecil bernama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, Beliau dilahirkan di Kota Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei 1889, Soewardi berasal dari lingkungan keluarga Kadipaten Pakualaman, putra dari GPH Soerjaningrat, dan cucu dari Pakualam III. Beliau menamatkan pendidikan dasar di ELS (Sekolah Dasar Eropa/Belanda). Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera). Beliau dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan, dan sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara.

Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda, dan sepulangnya beliau ke Indonesia, belau mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa. Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai menteri pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia. Semboyan dalam sistem pendidikan yang dipakainya, kini sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia, yaitu tut wuri handayani ("di belakang memberi dorongan"), digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia wafat pada tanggal 26 April 1959 dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata. Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia pendidikan Indonesia, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional. Beliau dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Soekarno, pada 28 November 1959.

Demikian biografi singkat beliau, yang berani menentang kebijakan kolonial waktu itu, dan memeliki cita-cita luhur untuk bangsa dan negara demi memajukan masyarakat melalui dunia pendidikan. Yang rela melepas segala status kebangsawanannya untuk Indonesia agar memiliki SDM yang lebih layak lagi diperhitungkan di dunia internasional. Berkat beliau kini seluruh masyarakat memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan yang layak, dari segala lapisan ekonomi masyarakat, tidak ada kaya dan miskin dalam hal ini. Namun masih banyak lagi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan mental masyarakat kita sendiri dalam mengisi kemerdekaan dalam hal pendidikan ini, masih sering kita melihat anak-anak dibawah umur yang terpaksa bekerja dan meninggalkan bangku sekolah karena alasan kemiskinan? masih sering kita lihat sarana dan prasarana belajar mengajar yang kurang memadai? masih sering kita lihat masyarakat yang meremehkan pendidikan karena itu hanya formalitas saja?

Itulah gunanya diperingatinya Hari Pendidikan Nasional, agar seluruh masyarakat dan pemerintah berperan aktif mengadakan evaluasi dalam hal pendidikan setiap tahunnya, supaya hal-hal seperti itu juga berkurang. Sehingga apa yang dicita-citakan oleh bapak pendidikan nasional Indonesia bisa terwujud secara sempurna. Ingat jangan pernah meremehkan pendidikan "Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas suatu bangsa, karenannya kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan pendidikannya." kalau bangsanya maju, rakyatnya makmur dong, bukankah itu cita-cita kita bersama? Mari kita tumbuhkan terus jiwa nasionalisme kita dan jayalah selalu Indonesiaku...!!!

No comments